Home » , , , » Komparasi Yamaha Mio Fino dan Honda Scoopy

Komparasi Yamaha Mio Fino dan Honda Scoopy

Written By Cyber's biker community on 17/02/12 | 21.20

Sebenarnya Mio Fino sejak 2006 lalu sudah diluncurkan di Thailand, di Indonesia baru diluncurkan di Februari 2012 ini. Yamaha sendiri menyebut Mio Fino sebagai motor klasik meski Yamaha di luar negeri sana menyebut Fino sebagai retro.





Honda Scoopy diluncurkan pertama kali di Thailand pada bulan September 2009 dan selang setahun kemudian diluncurkan di Indonesia.

Memang tidak dipungkiri, kedua skutik ini memiliki tampilan yang tidak jauh berbeda. Perbedaan mencolok saat pertama kali terlihat di bagian body keduanya. 

Selanjutnya perbedaan juga terlihat pada bagian speedometer dan indikator bensin. Perbedaan juga terlihat pada bentuk lampu depan dan belakang keduanya. Dan terakhir perbedaannya pada sistem mesin serta harga.


Bila diperhatikan Yamaha coba bermain dengan perpaduan warna yang lebih berani. Selain itu pemilihan unsur grafis juga lebih ditonjolkan disetiap jenis mereka, seperti pada Mio Fino Sport, Fashion dan klasik.

Lain halnya yang coba diberikan Honda melalui skutik retro Scoopy. Honda juga bermain dalam 3 warna disetiap tubuh Honda scoopy. Namun Scoopy terlihat lebih sederhana tanpa menampilkan grafis yang terlalu berlebihan.

Begitu juga dengan harga yang berbeda diantara keduanya. Yamaha melepas Mio Fino dengan kisaran harga Rp 13,5-13,65 juta. Sedangkan Hondo Scoopy dilepas di kisaran harga Rp 13,725 juta. Dari sisi mesin, kapasitas Mio Fino lebih besar.

Kehadiran Mio Fino di Indonesia bisa menguntungkan para biker di tanah air, meski persaingan positif diantara pabrikan kendaraan jepang ini terus memanas dengan melahirkan produk-produk baru. Sehingga memudahkan para pecinta motor skutik dapat memilah-milah produk sesuai dengan selera.

Berikut Ini perbedaan antara Yamaha Fino dan Honda Scoopy:

Mio Fino 
- P X L X T : 1.830mm X 705mm X 1,050mm
- Jarak sumbu roda : 1,240mm
- Jarak Terendah ke Tanah : 125mm
- Tinggi tempat duduk : 745mm
- Berat Isi : 94 kg
- Kapasitas Tangki Bensin : 4,1 liter
- Tipe Mesin : 4 Langkah, 2 Valve SOHC, berpendingin Kipas(Forced Air Cooled)
- Jumlah / Posisi Silinder : Silinder Tunggal / Mendatar
- Volume Silinder : 113,7 cc
- Diameter X Langkah : 50,0 X 57,9
- Perbandingan kompresi : 8,8 X 1
- Daya Maksimum : 8,35 PS(6,14kW / 8.000 rpm)
- Torsi Maksimum : 7,84 N.m / 7.000 rpm
- Sistem Starter : Electric Starter & Kick Starter
- Sistem Pelumasan : 7,84 N.m / 7.000
- Kapasitas Oli Mesin : Total : 0.9 liter/ Penggantian berkala 0.8 liter
- Sistem bahan bakar : Kabulator (Keihin) NCV24x1
- Tipe Kopling : Kering, Kopling Sentrifugal Automatic Type

Scoopy 

- Panjang X lebar X tinggi : 1.844 x 699 x 1070 mm
- Jarak Sumbu Roda : 1240 mm
- Jarak terendah ke tanah : 150 mm
- Berat kosong : 94 kg
- Tipe rangka : Tulang punggung
- Tipe suspensi depan : Teleskopik
- Tipe suspensi belakang : Lengan ayun dengan sokbreker tunggal
- Ukuran ban depan : 80/90 - 14 M/C 40P
- Ukuran ban belakang : 80/90 - 14 M/C 46P
- Rem depan : Cakram hidrolik dengan piston tunggal
- Rem belakang : Tromol
- Kapasitas tangki bahan bakar : 3,5 liter
- Tipe mesin : 4 langkah, SOHC
- Diameter x langkah : 50 x 55 mm
- Volume langkah : 108 cc
- Perbandingan Kompresi : 9,2 : 1
- Daya Maksimum : 8,28 PS/8.000 rpm
- Torsi Maksimum : 0,85 kgf.m/5.500 rpm
- Kapasitas Minyak Pelumas Mesin : 0,7 liter pada penggantian periodik
- Kopling Otomatis : otomatis, sentrifugal, tipe kering
- Gigi Transmsi : Otomatis V-Matic
- Pola Pengoperan Gigi : -
- Starter : Pedal dan Elektrik
- Aki : MF 12 V - 3 Ah
- Busi : ND U24EPR9, NGK CPRBEA-9
- Sistem Pengapian : DC-CDI, Baterai

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...