Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) semakin yakin untuk menguasai pasar skutik Indonesia di tahun ini. Setelah Mio Fino, kini mereka kembali membuat gebrakan dengan meluncurkan skutik injeksi pertamanya, Mio J.
Teknologi yang ada di Mio J diadopsi dari MotoGP. Jadi, lebih rumit dan sulit sehingga butuh waktu dua tahun bagi Yamaha untuk mengembangkan teknologi YMJET-FI di Mio J. Sebab, teknologi di skutik ini lebih sulit dibanding mengembangkan Yamaha R1 atau R6.
Teknologi mesin injeksi YMJET-FI baru sangat menguntungkan bagi konsumen, karena motor semakin irit namun tetap kencang. Mio J mampu menampilkan performa tinggi dengan konsumsi BBM lebih irit 30 persen.
putaran bawah Mio J dibuat lebih responsif dan soft sehingga tidak perlu membetot gas terlalu dalam untuk menghasilkan putaran mesin yang bertenaga.
Selain sistem suplai bahan bakar yang menggunakan YMJET-FI, masih ada teknologi lain yang diaplikasi di Mio J seperti Diasil Cylinder dan Forged Piston, yang menjadikan jantung Mio J lebih handal, awet, dan tahan lama.
Para tenaga ahli Yamaha mengaplikasi 'Low Friction Engine Technology, artinya struktur mesin MIO J memiliki daya gesek yang rendah, akibatnya efek panas pada mesin menjadi lebih rendah sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit. Ini disebabkan suhu mesin yang terkontrol dengan baik. Hal ini diaplikasi pada bagian Cam Shaft (ditambahkan bearing khusus) dan Cranksaft Assy, sehingga putarannya lebih lembut dan efek panasnya sangat rendah.
Untuk sistem pendinginannya dilengkapi juga dengan Turbo Fan yang mampu mendinginkan mesin dengan cepat.
Teknologi YMJET-F1 nantinya akan diterapkan pada model-model skutik Yamaha lainnya. Teknologi ini menjadi jawaban kesiapan Yamaha memasuki era Euro-3.
Mio J mengusung mesin 4-langkah, 2 valve, SOHC, berpendingin kipas dan berkapasitas 113 cc. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga hingga 7,75 PS di putaran 8.500 rpm dengan torsi puncak mencapai 8,5 Nm di 5.000 rpm.
Mio J memiliki ruang bagasi cukup luas dengan daya tampung 8 liter. Bagasi ini bisa menyimpan banyak barang seperti jas hujan, sepatu ganti dan tas kecil. Selain itu daya tampung tangki BBM juga lebih banyak yaitu 4,8 liter.
Mio J-FI dibanderol seharga Rp11.990.000, Mio J CW-FI harganya Rp12.800.000, Mio J-CW Teen FI seharga Rp12.930.000. Harga tersebut on the road Jakarta dan sekitarnya. Yamaha menargetkan penjualan Mio J sebanyak 25-50 ribu unit per bulan.
Para tenaga ahli Yamaha mengaplikasi 'Low Friction Engine Technology, artinya struktur mesin MIO J memiliki daya gesek yang rendah, akibatnya efek panas pada mesin menjadi lebih rendah sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit. Ini disebabkan suhu mesin yang terkontrol dengan baik. Hal ini diaplikasi pada bagian Cam Shaft (ditambahkan bearing khusus) dan Cranksaft Assy, sehingga putarannya lebih lembut dan efek panasnya sangat rendah.
Untuk sistem pendinginannya dilengkapi juga dengan Turbo Fan yang mampu mendinginkan mesin dengan cepat.
Teknologi YMJET-F1 nantinya akan diterapkan pada model-model skutik Yamaha lainnya. Teknologi ini menjadi jawaban kesiapan Yamaha memasuki era Euro-3.
Mio J mengusung mesin 4-langkah, 2 valve, SOHC, berpendingin kipas dan berkapasitas 113 cc. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga hingga 7,75 PS di putaran 8.500 rpm dengan torsi puncak mencapai 8,5 Nm di 5.000 rpm.
Mio J memiliki ruang bagasi cukup luas dengan daya tampung 8 liter. Bagasi ini bisa menyimpan banyak barang seperti jas hujan, sepatu ganti dan tas kecil. Selain itu daya tampung tangki BBM juga lebih banyak yaitu 4,8 liter.
Mio J-FI dibanderol seharga Rp11.990.000, Mio J CW-FI harganya Rp12.800.000, Mio J-CW Teen FI seharga Rp12.930.000. Harga tersebut on the road Jakarta dan sekitarnya. Yamaha menargetkan penjualan Mio J sebanyak 25-50 ribu unit per bulan.
0 komentar:
Posting Komentar